Kumpulan artikel seputar pertanian & perikanan

Laporan Rancang Bangun Kapal

Hai! Apa kabar Sobat semua? Saya yakin Anda sehat. Jika tidak, smoga Sobat lekas sembuh dari penyakitnya? Kali ini kita akan membuka tema tentang Laporan Rancang Bangun Kapal."�2.1.��� Pengertian Kapal Secara Umum


Menurut Dorhout Mess dan Soegeng (1988), kapal adalah segala sesuatu yang dapat berlayar mempunyai pengertian luas di satu pihak karena meliputi apa yang terapung, tetapi di lain pihak mempunyai arti sempit karena kapal yang sedang dibangun, dibeli dan dapat berlayar dianggap sebagai kapal.
Suatu kapal merupakan sarana perhubungan yang dipergunakan manusia untuk membawa muatan (barang atau penumpang) dari tempat yang satu ketempat yang lain di daerah perairan yang dibangun orang sesuai dengan bermacam-macam kepentingan kapal. Kata kapal mencakup setiap jenis pesawat air, termasuk pesawat laut tanpa berat benaman dan dapat digunakan sebagai sarana apung angkutan air (Mulyanto dan Zyaki, 1990).
2.2.��� Pengertian Kapal Ikan

Pengertian kapal Perikanan menurut Undang-Undang Perikanan No. 9 Tahun 1985 adalah semua jenis kapal atau perahu yang diperguanakan dalam usaha penangkapan ikan, binatang lainnya dan tumbuhan air pada perairan bebas yang bukan milik perseorangan (common property), termasuk kapal pengangkut hasil tangkapan dan kapal pengangkut nelayan, sedang yang tidak termasuk yaitu kapal pengangkut alat tangkap.
Armada perikanan merupakan kumpulan dari kapal-kapal perikanan yang digunakan sebagai sarana apung untuk kegiatan mengelola sumber hayati perairan dalam rangka pemanfaatan potensi perikanan. Mekanisasi armada perikanan di negara kita telah berkembang beberapa lama, bahkan sejak jaman nenek moyang kita yang terkenal kepiawaiannya dalam mengarungi lautan (Ayodhyoa, 1972). Berbeda dengan keadaan sekarang, dengan ditemukannya teknologi yang maju, menyebabkan semakin sempurna bentuk dasar dari kapal dan dipilihnya tenaga mesin sebagai alat penggerak kapal (Tampubolon, 1990).
Jenis kapal ikan (sarana apung penangkapan) harus sesuai dengan jenis alat penangkap ikan yang digunakan dalam pengoperasian penangkapan ikan, tergantung dari perbandingan ukuran utama dan koefisien bentuk dan kecepatan kapal (Deptan, 1985).
Kapal ikan, menurut BBPI (1988) adalah merupakan sarana apung yang memiliki geladak utama dan bangunan atas/rumah geladak serta memiliki peralatan khusus yang dipergunakan untuk menangkap ikan, mengumpulkan ikan, menyangkut ikan segar serta mengolah ikan. Dalam pengoperasiannya, kapal ikan melakukan kegiatan pelayaran dan penangkapan yang berarti kapal ikan sebagai sarana penghubung dan sarana penangkapan.


Mengingat pentingnya kapal tersebut, maka diperlukan persyaratan khusus yang merupakan keistimewaan dan karakteristik kapal penangkap ikan, yaitu :
1.��� Kecepatan kapal
��� Berdasarkan pertimbangan akan tujuan penangkapan ikan, tidak semua kapal penangkap ikan memerlukan kecepatan yang tinggi.
2.��� Kemampuan oleh gerak kapal
��� Kapal penangkap ikan dalam pengoperasiannya diusahakan mempunyai kemampuan oleh gerak yang tinggi, stabilitas yang baik dan lingkaran putar yang kecil.
3.��� Kelaik-lautan
Pada saat pengoperasiannya kapal harus benar-benar laik laut, sehingga dalam keadaan bagaimanapun kapal tersebut masih sanggup berlayar secara aman dan terus-menerus.
4.��� Ruang lingkup pelayaran
Ruang lingkup area pelayaran kapal penangkap ikan tergantung dari gerakan gerombolan ikan, musim ikan dan perpindahan daerah penangkapan, sehingga kapal penangkap ikan tidak ada penentuan tentang ruang lingkup area pelayaran.
5.��� Tenaga penggerak
Sebagian besar kapal penangkap ikan menggunakan motor diesel dari jenis motor pembakar dalam sebagian tenaga penggerak kapal.


6.��� Perlengkapan kapal
��� Pada umumnya kapal penangkap ikan melakukan operasi penangkap kapal ikan dan mengangkut hasil tangkapan dari daerah penangkapan menuju pelabuhan atau pangkalan perikanan. Hasil tangkapan harus diusahakan dalam keadaan segar, sehingga diperlukan perlengkapan seperti palka ikan, gudang pendingin dan refrigrasi.
7.��� Peralatan penangkapan ikan
Sesuai dengan tujuan penangkapan ikan, kapal harus dilengkapi dengan jenis alat penangkapan dan alat bantu penangkapan yang berbeda-beda.

2.3.��� ��� Bagian-bagian Kapal Ikan
��� ��� ��� Kayu pada dasarnya adalah bagian dari suatu pohon yang terbentuk oleh kulit kayu yang terdiri dari susunan dinding sel sehingga bagian tersebut mempunyai penyangga dari berat pohon dan pengaruh-pengaruhnya dari luar. Ada beberapa persyaratan yang perlu diperhatikan jika kayu akan digunakan sebagai bahan untuk pembuatan kapal. Persyaratan tersebut adalah :
1.��� Kayu harus tahan terhadap serangan hama.
2.��� Serabut kayu harus padat, mudah dilengkungkan dan tidak mudah patah pada saat dilengkungkan.
3.��� Tahan terhadap suhu yang agak tinggi
4.��� Kayu sebaiknya dalam keadaan lurus dan panjang.
��� Dalam penggunaan kayu, diusahakan agar kayu dipakai sesuai dengan penggunaanya. Jika perawatannya baik perahu/kapal kayu bisa bertahan sampai 20 tahun.
2.3.1.��� Rumah Kemudi


��� ��� Rumah kemudi adalah bagian dari kapal yang merupakan tempat untuk mengemudikan kapal. Rumah kemudi teletak diatas geladak utama (bangunan atas). Rumah kemudi dilengkapi dengan pintu sorong dan jendela depan sorong, riting kemudi (diameter 20 cm) dan pangsi kemudi, bangku meja kompas, papan pembagi instalansi listrik dan meja peta panjang yang fungsinya sebagai tempat tidur atau tempat duduk. Dinding depan ruang kemudi terdapat tiga jendela dimana dua jendela sorong dan satu jendela permanen yang terletak di tengah-tengah. Ketebalan kaca jendela 5 mm (Deptan, 1985).
2.3.2.��� Geladak Utama


Gb.1. Geladak Kapal
��� ��� Geladak utama yaitu jarak tegak lurus pada tempat yang lebar diukur dari sisi bawah gading dasar sampai sisi bawah geladak. Geladak utama biasanya digunakan sebagai tempat untuk menyimpan kapstan, Jangkar dan jaring. Selain itu, geladak berfungsi menutup badan bagian atas sehingga menjadi kedap air dan merupakan bagian utama kekuatan memanjang kapal. Selain itu, geladak juda menjadi tempat kerja awak kapal, sehingga harus dibuat tidak licin. Papan geladak dipasang secara memanjang (Tampubolon, 1990).
��� ��� Papan untuk geladak dipotong dan diambil sepanjang mungkin. Papan geladak umumnya disambung dengan sambungan tumpul, karena geladak sering mengalami perubahan mengembang dan menyusut.
��� ��� Karena papan geladak juga bertugas mencegah air masuk ke dalam badan kapal, maka semua sambungan harus dipakal. Untuk perlindungan terhadap pengaruh cuaca, kampuh yang dipakai harus disiram dengan ter atau didempul.

2.3.3.��� Ruang Mesin
��� ��� Ruang mesin pada kapal perikanan bisa terletak di depan, di tengah atau di belakang. Posisi ruang mesin akan berpengaruh terhadap ukuran palka yang dapat dibuat dan mempunyai pengaruh juga terhadap stabilitas kapal. Posisi ruang mesin yang ada didepan akan menambah gerak pada saat kapal mengalami angguk ( pitching ) dan membutuhkan lubang yang menuju ke palka tetapi memberikan lokasi palka yang lebih baik. Apabila ruang mesin ada di belakang maka ukuran palka menjadi kecil dan berpengaruh juga terhadap trim� (Fyson, 1985).
��� Pondasi mesin berfungsi menyangga berat mesin utama dan menahan mesin utama pada waktu kapal oleng. Pondasi mesin terdiri dari sepesang pemikul bujur kayu yang masing-masing terdiri dari satu pasang kayu. Pada umumnya, ruang mesin terletak dibellakang kapal, sehingga poros baling-baling akan lebih pendek dan ruang muat lebih besar (Taruna, 1995).
2.3.4.��� Palka Ikan
��� ��� Ruang palka adalah ruang yang digunakan untuk menyimpan hasil tangkapan. Dalam satu kapal ikan, mempunyai palka ikan sebanyak 4-5 ruang tergantung besarnya kapal. Tutup sisi geladak ruang ikan dibuat dari kayu keras, sistem konstruksi penutupan lubang palka adalah dengan menggunakan sistem penutup yang diangkat.
��� ��� Sistem ini adalah yang paling sederhana bila dibandingkan dengan sistem lainnya. Sistem ini terdiri dari dari balok lubang palka, tutup lubang palka dan tutup dari kain terpal untuk kekedapan.
��� ��� Setiap ruang palka diberi lubang palka di atas yaitu tempat dimana barang/muatan kapal dimasukkan dan dikeluarkan. Lubang palka ini dibuat sedemikian rupa sehingga lubang di satu pihak cukup luas untuk keluar masuknya barang dan di lain pihak dengan adanya lubang palka ini tidak mengurangi kekuatan kapal (Mulyono, 2004).

2.3.5.��� Ruang Akomodasi

��� ��� Ruang akomodasi adalah bangunan atas yang berada diatas geladak kapal yang tidak meliputi seluruh lebar kapal. Ruang akomodasi berfungsi sebagai tempat melakukan berbagai kegiatan diatas kapal seperti ruang makan, ruang tidur, ruang memasak, kamar mandi. Ruang akomodasi harus dilengkapi dengan fentilasi yang cukup dan memadai, memiliki penerangan yang cukup, dinding dan lantai yang bersih. Sehingga diharapkan dengan adanya ruang akomodasi dapat menampung seluruh aktifitas awak kapal (Mulyanto dan Zyaki, 1990).
2.4.��� Ukuran Utama Kapal

��� ��� Ukuran utama kapal merupakan besaran scalar yang menentukan besar kecil sebuah kapal. Ukuran utama kapal adalah meliputi panjang kapal, lebar kapal, tinggi kapal serta sarat air kapal (BPPI, 1990).���� "
Source : http://rosalindanababan.blogspot.com/2012/10/pengertian-kapal-secara-umum-menurut.html

         Sampai disini artikel tentang Laporan Rancang Bangun Kapal ini saya buat, semoga cukup bermanfaat dan dapat membantu anda semuanya.



Video yang berkaitan dengan Laporan Rancang Bangun Kapal


Related Post

0 Komentar untuk "Laporan Rancang Bangun Kapal"

Back To Top