Salam persahabatan buat Sobat semua !, kabar baik tentunya bagi Sobat semua. Sekarang kita akan mengulas tentang BUDIDAYA MOINA DENGAN MEDIA CHLORELLA."
�
"
Source : http://indonesia4fisheries.blogspot.com/2013/01/budidaya-moina-dengan-media-chlorella.html
Assalamualaikum wr wb.. sahabat BLOGGER, lama sekali saya tidak muncul karena aktivitas pekerjaan yang selama akhir tahun kemarin cukup menyita waktu, alhasil di awal tahun ini rasanya masih ingin sekali istirahat dan bersantai-santai. Nah.. diwaktu luang kali ini saya ingin berbagi pengalaman lagi sedikit tentang beberapa hal yang berkaitan dengan pakan alami yang biasa digunakan untuk ikan air tawar khususnya yang saya geluti di tempat saya bekerja.�
Sampai saat ini pakan awal terbaik untuk larva ikan khususnya ikan hias dan berbagai jenis pakan ikan tawar lainnya adalah pakan alami berupa fitoplankton maupun zooplankton yang ukurannya disesuaikan dengan kebiasaan makanan masing-masing jenis ikan. Pakan alami ini mempunyai beberapa keuntungan karena nilai gizinya baik terutama kandungan proteinnya tinggi, mudah dimangsa dan dicerna karena pakan alami ini bergerak aktif, ukurannya relatif kecil, mudah dikulturkan, dan murah harganya. Pakan alami yang populer dibudidayakan antara lain :
1.��� Artemia
2.��� Moina
3.��� Chlorella
4.��� Infusoria
5.��� Larva chironomous (Bloodworm)
Klik pakan alami di atas untuk info budidayanya..
BUDIDAYA MOINA DENGAN MEDIA CHLORELLA
����� Kultur Chlorellasp
��� Kultur skala massal Chlorella sp dilakukan pada bak volume 5000 liter. Pada budidaya skala ini dapat dilakukan secara berkesinambungan dengan cara melakukan kultur secara simultan dengan menggunakan beberapa bak semen atau keramik bervolume 5000 ton. Adapun alat dan bahan yang digunakan adalah sebagai berikut� :
����� Adapun prosedur kultur Chlorella sp. skala massal adalah sebagai berikut� :
1.� Media pemeliharaan disaring dengan filter bag kemudian disterilkan dengan klorin 30 ppm dan diaerasi selama 24 jam.
2. � Air media sebanyak 3000 liter dimasukkan kedalam bak pemeliharaan.
3. � Inokulan Chlorella �sp. sebanyak 1000 liter dimasukkan kedalam air media sehingga total volume yang terisi dalam bak pemeliharaan adalah 4000 liter.
4. � Pupuk teknis yang terdiri dari : Urea 300 gram, TSP 300 gram, NPK 300 gram, tepung ikan 150 gram, tepung kedelai 150 gram, dan dedak 300 gram dimasukkan kedalam air media bervolume 4000 liter kemudian diaduk dan diaerasi.
5. � Chlorella sp dapat dipanen setelah 4 hari pemeliharaan.
6.� Untuk kultur Chlorella sp tahap selanjutnya dilakukan dengan memindahkan inokulan sebanyak 1000 liter yang disaring dengan filter bag kedalam bak budidaya yang sudah disterilkan dan ditambah dengan air sebanyak 4000 liter yang juga disaring dengan filter bag dan dipupuk dengan dosis pupuk seperti tersebut diatas.
7. Kultur selanjutnya dilakukan dengan tahapan seperti tersebut diatas dan dilakukan secara berkesinambungan dengan tetap menjaga tingkat kemurnian Chlorella sp.
����� Budidaya massal Moina sp
����� Kapasitas wadah yang digunakan untuk budidaya moina adalah bak beton persegi panjang volume 32.000 Liter sebanyak 4 buah, dengan volume budidaya Moina massal adalah 30.000 Liter/bak.Sebelum digunakan bak dibersihkan terlebih dahulu.�
��� �Menurut Hara (2007) makanan moina di alam terdiri dari fitoplankton, partikel bahan organik, dan� bakteri. Dalam kondisi budidaya di bak dengan� air hijau, bahan yang digunakan sebagai� pupuk bisa berasal dari bahan organik dan unorganik.� Bahan organik yang bisa digunakan adalah tepung ikan, dedak, ikan rucah, tepung kedelai, dan kotoran ayam kering . Sedangkan bahan unorganik adalah� kapur, urea, dan TSP.� Sumber bahan pupuk tersebut dikombinasikan menjadi pupuk untuk budidaya moina yang ditambah dengan inokulan moina dan fitoplankton (air hijau). Jenis pupuk dan dosis disajikan dalam Tabel 1.
��� Selama kegiatan dilakukan monitoring kualitas air dan kepadatan Moina dan Chlorella.� Untuk dapat dilakukan panen Moina tiap 10 hari maka digunakan 2 buah bak. Dengan metoda seperti ini diharapkan dapat dihasilkan Moina sebanyak 5-10 kg/bak/siklus.� Moinahasil panen digunakan sebagai inokulan untuk bak berikutnya sebanyak 2000 gram dan sisanya dibekukan atau bisa digunakan sebagai pakan untuk larva ikan patin atau lainnya.
����� Tabel 1.� Jenis dan dosis pupuk pada budidaya Moina massal Volume 30.000 Liter
Jenis Bahan | Dosis |
Tepung ikan | 1500 gram |
Tepung Kedelai | 1500 gram |
Dedak | 3000 gram |
Urea | 3000 gram |
TSP | 3000 gram |
������ Tabel 2. Jadwal persiapan bak dan pemupukan pada budidaya Moina
Hari ke- | Kegiatan |
0 | Pembersihan bak Pemasukan air sebanyak 29.000Liter dengan difilter 10� Sterilisasi dengan klorin 30 ppm dan diaerasi kuat 24 jam |
1,2,3 | Pemasukan Chlorella sebanyak 1.000 Liter dengan difilter 10 � Pemasukan pupuk seperti pada Tabel 1. Monitoring kepadatan Chlorella |
4 | Pengambilan Chlorella sebanyak 1.000 Liter ke bak selanjutnya yang sudah disiapkan air steril sebanyak 29.000 Liter dan pupuk. |
5,6,7,8,9 | Pemasukan inokulan moina ; 1000 gram dan pengadukan Monitoring kontaminasi dan kualitas air |
10 | Pemanenan dan timbang hasil panen, pembersihan bak Pengemasan moina beku |
�� Pemasukan inokulan Chlorella dilakukan pada hari kesatu untuk setiap bak dari bak sebelumnya. Chlorellayang siap dijadikan inokulan pada media budidaya Moinaadalah setelah 4 hari pemeliharaan di bak.
Source : http://indonesia4fisheries.blogspot.com/2013/01/budidaya-moina-dengan-media-chlorella.html
         Saya banyak berharap kepda para pembaca yang budiman sudi memberikan kritik dan saran yang membangun kepada saya tentang BUDIDAYA MOINA DENGAN MEDIA CHLORELLA demi bahasan-bahasan lainnya di kesempatan-kesempatan berikutnya. Semoga bahasan ini berguna bagi saya pada khususnya juga para pembaca yang budiman pada umumnya.
0 Komentar untuk "BUDIDAYA MOINA DENGAN MEDIA CHLORELLA"