Apa kabar Sobat semua ?, pastinya dalam keadaan sehat dan bahagia bukan ?, ok kita mulai saja denngan perbincangan kita mengenai Resep Moto Dakwah."
Resep Moto Dakwah
Memberi jawaban Islam terhadap masalah kehidupan. Ia berarti harus aktual, factual, dan menonjol, serta menyentuh. Tak berbisik pada orang tuli, atau tersenyum pada orang buta.
Juru dakwah harus bermata tajam, setajam rajawali. Harus cermat mengamati gejala dan gejolak masyarakat. Itu pertama. Kedua, berhati sepeka radar. Yakni memiliki getaran kepekaan yang muncul karna sandaran vertical kita hanya benar-benar hanya kepada Allah. Ketiga, berbakti sekuat bionic, sanggup menyampaikan pesan Islam dimedan yang bagaimanapun keadaannya. Keempat, bertangan sehalus seniman. Ini menyangkut psikologi, kalau kita berhati keras dan berkata kasar maka orang biasanya akan hengkang dari sekitar kita.
Lalu, bagaimana resep hingga bisa tampil memukau ???
Ini berhubungan dengan retorika. Yang penting dalam retorika adalah seni menyusun persoalan, karena ayat pun sama, hadis juga sama. Sementara itu, kita harus mewarnai suatu berita yang enak didengar dan juga bisa diterima. Seninnya mengkritik, bagaimana kita hantam, tapi dia mikir dan senyum dan enggak ngapokin,mereka mau saja datang. Kalau kita hantam orang dan dia marah, itu setiap orang bisa, kritik semacam itulah yang bisa diterima sekarang kalau frontal, kita sendiri yang mental. Itu berdasarkan pengalaman, itu yang kita lihat pada teman-teman.
Adapun mengenai moto dalam berdakwah, seperti yang pernah saya ungkapkan diatas, berdakwah itu harus setajam rajawali, berkaki sekuat bionic, berhati sepeka radar, dan bertangan sehalus seniman.
Bermata setajam rajawali artinya : Harus peka dalam menghadapi gejola dan gejolak sosial dan selanjutnya mampu memberikan jawaban agama terhadap masalah itu. Berkaki sekuat bionic artinya : Dia harus kuat untuk menapilkan islam dalam segala arena dan cuaca. Berhati sepeka radar artinya : Pandai dalam memilih hal-hal yang dibutuhkan masyarakat,sehingga tidak tersenyum pada orang buta,dan tak berbisik pada orang tuli.Dan bertangan sehalus seniman artinya : Dia harus manusiawi.Kalau ada orang menjalani mubalig sebagai profesi,bisa-bisa saja. Tetapi kalau jadi mubalig dengan niat cari nafkah, dia sudah salah langkah.Jadi tergantung pada Nawaitu-nya pengabdian, penghasilan materi yang didapat itu sekedar hasilnya. Begini sajalah logikanya,; Kalau kita tanam padi, biasanya rumput akan tumbuh disekitarnya. Tetapi kalau kita tanam rumput,padi takkan tumbuh disekitarnya."
Source : http://kangtobri.blogspot.com/2011/10/resep-moto-dakwah.html
Resep Moto DakwahMemberi jawaban Islam terhadap masalah kehidupan. Ia berarti harus aktual, factual, dan menonjol, serta menyentuh. Tak berbisik pada orang tuli, atau tersenyum pada orang buta.
Juru dakwah harus bermata tajam, setajam rajawali. Harus cermat mengamati gejala dan gejolak masyarakat. Itu pertama. Kedua, berhati sepeka radar. Yakni memiliki getaran kepekaan yang muncul karna sandaran vertical kita hanya benar-benar hanya kepada Allah. Ketiga, berbakti sekuat bionic, sanggup menyampaikan pesan Islam dimedan yang bagaimanapun keadaannya. Keempat, bertangan sehalus seniman. Ini menyangkut psikologi, kalau kita berhati keras dan berkata kasar maka orang biasanya akan hengkang dari sekitar kita.
Lalu, bagaimana resep hingga bisa tampil memukau ???
Ini berhubungan dengan retorika. Yang penting dalam retorika adalah seni menyusun persoalan, karena ayat pun sama, hadis juga sama. Sementara itu, kita harus mewarnai suatu berita yang enak didengar dan juga bisa diterima. Seninnya mengkritik, bagaimana kita hantam, tapi dia mikir dan senyum dan enggak ngapokin,mereka mau saja datang. Kalau kita hantam orang dan dia marah, itu setiap orang bisa, kritik semacam itulah yang bisa diterima sekarang kalau frontal, kita sendiri yang mental. Itu berdasarkan pengalaman, itu yang kita lihat pada teman-teman.
Adapun mengenai moto dalam berdakwah, seperti yang pernah saya ungkapkan diatas, berdakwah itu harus setajam rajawali, berkaki sekuat bionic, berhati sepeka radar, dan bertangan sehalus seniman.
Bermata setajam rajawali artinya : Harus peka dalam menghadapi gejola dan gejolak sosial dan selanjutnya mampu memberikan jawaban agama terhadap masalah itu. Berkaki sekuat bionic artinya : Dia harus kuat untuk menapilkan islam dalam segala arena dan cuaca. Berhati sepeka radar artinya : Pandai dalam memilih hal-hal yang dibutuhkan masyarakat,sehingga tidak tersenyum pada orang buta,dan tak berbisik pada orang tuli.Dan bertangan sehalus seniman artinya : Dia harus manusiawi.Kalau ada orang menjalani mubalig sebagai profesi,bisa-bisa saja. Tetapi kalau jadi mubalig dengan niat cari nafkah, dia sudah salah langkah.Jadi tergantung pada Nawaitu-nya pengabdian, penghasilan materi yang didapat itu sekedar hasilnya. Begini sajalah logikanya,; Kalau kita tanam padi, biasanya rumput akan tumbuh disekitarnya. Tetapi kalau kita tanam rumput,padi takkan tumbuh disekitarnya.
Source : http://kangtobri.blogspot.com/2011/10/resep-moto-dakwah.html
Demikianlah yang dapat saya sampaikan pada kesempatan kali ini, dengan penuh harapan semoga kita semua dapat mengambil intisari dari pembahasan Resep Moto Dakwah ini. Kurang lebih nya kami mohon maaf.
0 Komentar untuk "Resep Moto Dakwah"