Gimana nih hari ini kabarnya sobat semua ?, he he yang pastinya lagi bahagia dan sehat kan sobat semua !. Topik kita kali ini adalah Pentingnya Pengetahuan Oseanografi dalam Pengelolaan Sumberdaya Perikanan."
Kelompok:
"
Source : http://kebutsemalam.blogspot.com/2013/01/tugas-oseanografy-perikanan_26.html
Tugas Oseanografy Perikanan
�Pentingnya Pengetahuan Oseanografi dalam Pengelolaan Sumberdaya Perikanan�
Kelompok:
v� Denni Aristiawan (L21110001)
v� Darni (L21110255)
v� Andi Melda (L21110259)
FAKULTAS ILMU KELAUTAN DAN PERIKANAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2012
Pentingnya Pengetahuan Oseanografi dalam Pengelolaan Sumberdaya Perikanan
Sebelum kita membahas lebih lanjut mengenai judul diatas ada baiknya kita mengetahui terlebih dahulu apa itu oseanografi. Oseanografi adalah suatu ilmu yang mempelajari tentang lautan. Ilmu oseanografi terdiri dari berbagai cabang ilmu yaitu fisika oseanografi, kimia oseanografi, biologi oseanografi� dan geologi. Fisika oseanografi adalah suatu ilmu yang mempelajari ilmu-ilmu fisika yang terjadi dalam laut baik itu antara laut dengan daratan maupun laut dengan atmosfer.� Sehingga hal ini menyebabkan terjadinya arus, gelombang, dan pengaruh arus terhadap iklim dunia.
�� Oseanografi biologi, atau biologi laut, adalah ilmu yang mempelajari tumbuhan, hewan dan mikroba lautan dan interaksi ekologisnyadengan samudra,
�� Oseanografi kimia, atau kimia laut, adalah ilmu yang mempelajari kimia lautan dan interaksi kimiawinya dengan atmosfer,
�� Oseanografi geologi, atau geologi laut, adalah ilmu yang mempelajari geologidasar samudra, termasuk tektonik lempengdan paleoseanografi,
�� Oseanografi fisik, atau fisika laut, mempelajari atribut fisik lautan yang meliputi struktur suhu-salinitas, pencampuran, gelombang, gelombang internal, pasang lautpermukaan, pasang laut internal, dan arus.
Penting bagi kita untuk mempelajari oseanografi di bidang pengelolaan sumberdaya perikanan, yang termasuk juga pengelolaan mengenai data perikanan yang diperoleh oleh para peneliti melalui penelitian yang mereka telah lakukan.
�Data yang diperoleh dari kerja keras pada oseanograf digunakan dalam teknik kelautan, dalam desain dan pembangunan pengeboran minyak lepas pantai, kapal, pelabuhan, dan struktur lain yang memungkinkan manusia memanfaatkan lautan dengan aman. Tapi kebanyakan juga di gunakan untuk mengetahui potensi sumberdaya perikanan yang ada di suatu perairan agar dapat di kelola berdasarkan disiplin ilmu kita agar dapat terjaga kelestariannya bagi sekarang dan untuk masa depan.
Pengelolaan data oseanografi adalah disiplin ilmu yang menjamin bahwa data oseanografi masa lalu dan sekarang tersedia bagi para peneliti.
Dari beberapa gagasan teoritis menyatakan bahwa pentingnya pengamatan dalam memahami Lautan. Teori yang menyatakan tentang arus konveksi, sirkulasi angin, turbulensi fluida dalam suatu sistem rotasi bumi yang berperan penting dalam sirkulasi Samudera, yang belum cukup diketahui dengan baik, sampai saat ini. Hampir dalam semua kasus, pengkaji oseanografi memilih pengamatan dalam memahami proses yang berhubungan dengan Samudera.
Dari beberapa gagasan teoritis menyatakan bahwa pentingnya pengamatan dalam memahami Lautan. Teori yang menyatakan tentang arus konveksi, sirkulasi angin, turbulensi fluida dalam suatu sistem rotasi bumi yang berperan penting dalam sirkulasi Samudera, yang belum cukup diketahui dengan baik, sampai saat ini. Hampir dalam semua kasus, pengkaji oseanografi memilih pengamatan dalam memahami proses yang berhubungan dengan Samudera.
Pada mulanya kita mungkin berpikir bahwa banyak ekspedisi yang besar sejak 1873 akan memberi suatu uraian yang baik tentang Samudera. Hasilnya tentu saja mengesankan. Beratus-ratus ekspedisi sudah diperluas ke berbagai Samudera. Sebelumnya, sebagian besar Samudera masih jarang diselidiki.
Pada tahun 2000, kebanyakan area dari Samudera telah teramati dari permukaan sampai ke dasar hanya dalam sekali pengamatan. Beberapa area, seperti Samudera Atlantik, telah diamati sebanyak tiga kali: oleh International Geophysical pada tahun 1959, oleh Geochemical Sections pada awal 1970-an, dan oleh World Ocean Circulation Experiment pada tahun 1991 - 1996. Samudera yang menjadi contoh pengamatan tidak cukup untuk menggambarkan variabilitas untuk sebuah Samudera dilaut dan tanggapannya terhadap faktor yang mempengaruhinya. Hal yang biasa terjadi dalam pengamatan adalah ketiadaan contoh yang cukup adalah sumber kesalahan yang paling besar dalam mempelajari lautan.
Pemilihan Data Olahan Oseanografi.
Banyak dari data ada yang berhubungan dengan laut telah diorganisir ke dalam sebuah data olahan yang besar. Sebagai contoh, data satelit yang telah diproses kemudian dibagi-bagikan oleh kelompok-kelompok yang bekerja sama dengan NASA. Data yang telah terkumpul dari kapal diorganisir oleh kelompok yang lain. Saat ini pengkaji oseanografi semakin percaya kepada koleksi data yang diproduksi oleh kelompok yang lain. Jika anda berencana untuk menggunakan data dari orang lain, ada beberapa petunjuk sebelum menggunakannya.
- Pendokumentasian dengan sepenuhnya menguraikan sumber asli dari pengukuran, semua langkah-langkah yang digunakan untuk memproses data dan semua ukuran-ukuran yang digunakan untuk memperoleh data? Apakah data olahan tersebut memiliki angka-angka konversi?
- Gunakan data yang valid. Apakah ketelitian dari data dicantumkan dengan baik? Apakah ketelitian ditentukan dengan membandingkan hasil pengukuran yang berbeda menggunakan variabel yang sama? Apakah kebenaran data secara menyeluruh atau hanya sebagian?
- Gunakan data olahan yang telah digunakan banyak orang dan menjadi acuan dalam pembuatan paper ilmiah. Beberapa data olahan digunakan secara luas untuk alasan yang baik. Mereka yang telah menghasilkan data olahan, menggunakannya untuk pekerjaan mereka ditambah dengan beberapa data terpercaya.
- Terakhir, jangan gunakan data olahan karena kemudahannya. Dapatkah anda menuliskan sumber dari data olahan tersebut? Sebagai contoh, banyak versi tentang olahan data bathymetri yang ditemukan secara luas. Beberapa menuliskan bahwa data tersebut diolah pertama kali oleh Agen Pertahanan Pemetaan Amerika, beberapa lainnya menuliskan hasil olahan Etopo-5. Jangan percaya kepada pernyataan resmi tentang sumbernya. Temukan pembukuannya apabila tidak ada, gunakan data olahan yang lain.
Dalam Pengelolaan Data sumberdaya Perikanan dibutuhkan Keakuratan, Ketelitian dan Kelinieran.
Sekarang adalah waktu yang tepat untuk memperkenalkan tiga konsep yang dibutuhkan pada saat kita berbicara tentang percoban: keakuratan, ketelitian kelinieran dari sebuah pengukuran.
-��������� Keakuratan adalah perbedaan antara nilai yang terukur dengan nilai sesungguhnya.
-��������� Ketelitian adalah perbedaan nilai diantara pengulangan pengukuran.
Perbedaan antara keakuratan dengan ketelitian biasanya di ilustrasikan dengan contoh sederhana yaitu penembakan sebuah target dengan senapan. Keakuratan adalah jarak rata-rata antara titik penembakan dengan titik tengah target. Sedangkan ketelitian adalah jarak rata-rata setiap hasil tembakan. Sehingga apabila 10 buah peluru ditembakan menuju target dengan diameter 10 cm yang berjarak 20 cm dari titik penembakan. Keakuratan sebesar 20 cm, dan ketelitian mencapai 5 cm. Kelinieran dibutuhkan dalam keluaran dari sebuah alat apabila alat tersebut mempunyai masukan berupa fungsi linier. Non-linier membagi faktor koreksi menjadi sebuah nilai konstan; jadi respon dari non-linier dapat menuju kepada nilai yang salah. Ketidaklinieran dapat menjadi sama pentingnya dengan dengan keakuratan.
Kepekaan Dengan Faktor Peubah Penting Lainnya.
Kesalahan mungkin saja berkolerasi dengan masalah faktor peubah lainnya. Contohnya, pengukuran konduktifitas sensitif terhadap suhu, dan kesalahan pada pengukuran suhu dalam salinometer akan mengakibatkan kesalahan nilai pengukuran dari konduktifitas atau salinitas.
Dalam hal lain seperti Gelombang. Beberapa fungsi gelombang yang saya ketahui dalam pengelolaan perikanan yaitu :
1.����� Melalui Permukaan Ombak, Terjadi Pertukaran Gas
Di permukaangelombang laut, pertukaran gas terjadi dimana oksigenkeluar dankarbondioksida masukke dalampermukaan gelombanglauttersebut dan karbon dioksida ini dapat dimanfaatkan oleh fitoplankton dalam proses fotosintesis diperairan.
2.����� Meningkatkan kemampuan adaptasi dan kekuatan dari Makhluk hidup
Karena gelombangpecah dipantai, makhluk yang ada dilaut haruslebih kuatdan lebihberadaptasi untukbertahan tidakterbawa olehombak kepantai. Tanpagelombang, tidak akan adasebagian spesies yanghidup dilaut.
3.����� Meningkatkan Adanya Keanekaragaman Hayati
Gelombanglaut yang disebabkan olehangin danombak memungkinkanpenghuni laut agar larva/telur mereka diangkut denganjarak yang jauh, sehingga muncul spesiesbaru darihasil evolusidan adaptasidari makhluklaut yang terbawa gelombak lauttersebut
4.����� Gelombang Laut Membantu Adanya Hubungan Simbiosis ����Mutualisme
Sementara gelombangLaut yang mengikis karang denganterus menerjang pada mereka, organism lauttelah beradaptasidengan inidan menempelke karang-karagtersebut sehinggadisini membantuadanya penundaanpengikisan batukarang tersebutdalam halini terjadihubungan simbiosissejati.
"
Source : http://kebutsemalam.blogspot.com/2013/01/tugas-oseanografy-perikanan_26.html
         Demikianlah yang dapat kami sampaikan mengenai Pentingnya Pengetahuan Oseanografi dalam Pengelolaan Sumberdaya Perikanan yang menjadi bahasan kita kali ini, tentunya banyak kekurangan dan kelemahan kerena terbatasnya pengetahuan saya dan banyak berharap kepada para pembaca yang budiman untuk memberikan kritik saran kepada saya. Semoga tulisan ini dapat bermanfaat bagi saya khususnya dan para pembaca. Aamiin !
0 Komentar untuk "Pentingnya Pengetahuan Oseanografi dalam Pengelolaan Sumberdaya Perikanan"